Kabupaten Cirebon,PN
Pemerintah Kabupaten Cirebon akhirnya melaunching batik baru yang harus digunakan oleh seluruh pegawai dilingkungan wilayah Kabupaten Cirebon hingga ke Pemerintahan Desa ( Pemdes ) yang akan menjadi pengganti batik merah yang sudah ada, batik tersebut diberi nama Batik Mande Praja Caruban.
Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag, mengungkapkan bahwasannya Batik Mande Praja Caruban tidak hanya dipakai atau digunakan oleh pegawai dilingkungan wilayah Kabupaten Cirebon tetapi harus dipakai dan digunakan juga di Pemerintahan Desa ( Pemdes ) dalam hal ini oleh Kuwu maupun para Perangkat Desa, Batik Mande Praja Caruban menjadi pengganti batik merah yang sudah ada ” perlu diketahui design Batik Mande Praja Caruban ini adalah hasil dari lomba atau sayembara design batik yang sudah diselenggarakan dan dilaksanakan pada tahun 2019 dan hak ciptanya menjadi miliki Pemerintah Kabupaten Cirebon ” ungkapnya pada Harian Pelita News, selasa ( 1/12/20 )
Dijelaskannya warna dari Batik Mande Praja Caruban adalah perpaduan warna putih dan coklat dengan motif dominan adalah mega mendung, padasan dan ada yang lainnya yang dipadukan sedemikian rupa sehingga menjadi batik khas dengan ciri Cirebon, jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon sudah dan telah menerbitkan Peraturan Bupati Cirebon terkait penggunaan dan pemakaian Batik Mande Praja Caruban ” saya sudah dan terbitkan Perbup nya yaitu nomor 47 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Cirebon nomor 40 tahun 2019 tentang pakaian dinas baik kepala daerah, wakil kepala daerah, kepala dinas serta Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil dilingkungan wilayah
Dipaparkan Bupati Cirebon untuk pembuatan Batik Mande Praja Caruban Pemerintah Kabupaten Cirebon memberdayakan 287 pengrajin batik yang terdiri dari 11 desa dalam 3 kecamatan yaitu Kecamatan Plered, Kecamatan Tengahtani dan Kecamatan Ciwaringin ” In Sya Allah kualitasnya terjamin disisi lain dengan adanya pemesanan Batik Mande Praja Caruban ini langsung pada pengrajin sehingga kita dapat membantu percepatan dan pemulihan perekonomian khususnya pengranjin ditengah pandemi covid-19, ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olah Raga ( Disbudparpora ) Kabupaten Cirebon Drs. H. Hartono, MSi, mengatakan banyak filosofi yang terkandung didalam Batik Mande Praja Caruban yakni Mande ( Bale/Tajug ) yang berarti suatu bangunan tempat berkumpul untuk berembuk, berbincang, musyawarah, berkomunikasi dan bertukar ilmu pengetahuan ” kembali sedikit kepada masa lalu atau sejarah dimana pada zaman dahulu mbah kuwu memerintahkan kepada seluruh Ki Gede atau yang sekarang disebut Kuwu untuk menbangun mande yang mempunyai fungsi sebagai tempat untuk syiar islam sedangkan Praja adalah pegawai atau orang orang yang bekerja atau beraktivitas disebuah pemerintahan dengan seluruh komponen pendukungnya lalu Caruban sendiri bermakna suatu daerah misalnya di Kabupaten Cirebon ini dengan beraneka ragam penduduk, kekayaan alam atau potensi serta berbagai budaya, katanya.
Pakaian Batik Mande Praja Caruban harus digunakan dan dipakai pada setiap hari Kamis pada minggu genap ” In Sya Allah akan dimulai untuk pemakaian dan penggunaannya pada bulan Desember 2020 ini ” pungkasnya. ( Nurzaman )