Pelita News Kabupaten Cirebon
Penyaluran bantuan beras di Desa Kedung Dalem Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, yang bersumber dari cadangan beras pemerintah tahun 2023 diduga kuat diberikan kepada keluarga penerima bantuan yang tidak tertera sebagai penerima bantuan tersebut. Diketahui beberapa warga Desa Kedung Dalem yang mengaku pernah mendapatkan bantuan beras ditahap awal maupun tahap kedua, akan tetapi ditahap tiga tidak mendapatkan yang dimaksud. Hal itu juga memunculkan dugaan kuat adanya unsur yang mengarah ke politik Pemilihan Kuwu, yang mana Pemilihan Kuwu di Desa Kedung Dalem akan berlangsung ditahun ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun warga yang namanya minta dirahasiakan, Ia berusaha untuk menemui kantor Pos yang merupakan pihak yang menyalurkan bantuan tersebut untuk meminta informasi terkait warga penerima bantuan cadangan beras pemerintah di Desa Kedung Dalem, sontak warga terkejut setelah mendapati beberapa nama yang ditunjukan pihak kantor pos, pasalnya beberapa nama warga menurut data yang ada merupakan salah satu keluarga atau nama yang dinilai masih aktif dan merupakan penerima bantuan, akan tetapi anehnya ditahap ketiga banyak warga yang terdaftar pada data yang ada tidak mendapatkan bantuan beras tersebut sesuai dengan data penerimaan.
“warga pernah ada yang datang ke kantor Pos, dan ada namanya sebagai penerima tapi nggak dapat,”ujarnya.
Warna Kuwu Desa Kedung Dalem ketika ditemui Jurnalis Harian Pelita News jumat 23/06 mengatakan, mengaku telah mengklarifikasi kepada warga yang mempertahankan terkait namanya yang tertera pada penerima bantuan cadangan beras pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa nama warga yang ada pada data bulan orang yang dimaksud sebagai penerima bantuan cadangan beras pemerintah, menurut Warna orang yang disebutnya pernah datang dan telah mendapatkan klarifikasi tidak sesuai dengan data penerima bantuan, sehingga terdapat satu nama yang sama dan sesuai dengan Nomer Induk Kependudukan (NIK) pada undangan penerimaan bantuan tersebut dan Ia berikan sesuai dengan data yang ada.
“pernah datang ke Desa, sudah saya klarifikasi, nama sih sama tapi NIK nya nggak sama, kalau nama kan bisa sama kalau NIK kan satu,”kelitnya.
Ia juga mengaku, pembagian bantuan cadangan beras pemerintah dilaksanakan oleh perangkat Desa Kedung Dalem saat itu, dan pembagian diberikan sesuai dengan nama penerima bantuan.
“yang bagikan perangkat desa, dan sesuai nama penerima,”paparnya.
Ketika disinggung mengenai apakah boleh bantuan cadangan beras pemerintah dialihkan kepada warga lain dan tidak sesuai dengan nama penerima yang disebutkan oleh pemerintah melalui undangan pengambilan bantuan, Warna sampaikan penerima bantuan tidak bisa dialihkan kepada warga lainnya yang tidak sesuai dengan nama yang tercantum pada undangan pengambilan bantuan itu.
“ya tidak bisa dialihkan, itu sesuai dengan data penerima,”ucapnya.
Sementara itu salah satu warga Desa Kedung Dalem yang namanya enggan dikorankan mengaku pernah mendatangi kantor pos Gegesik dan menanyakan terkait bantuan yang disalurkan di Desa Kedung Dalem, Ia tegaskan ketika diberitahukan terdapat namanya dalam data penerimaan bantuan tersebut, Ia mengaku pernah disarankan oleh pihak posbuntuk menghubungi Desanya.
Lebih lanjut, akan tetapi setelah Ia mencoba menghubungi beberapa perangkat desa Kedung Dalem, diduga ia merasa dipimpong dengan jawaban yang telah diterimanya, bahkan Ia juga pernah diarahkan oleh salah satu Kadus Desa Kedung Dalem untuk menghubungi RT nya, akan tetapi setelah Ia tanyakan namun pihak RT tersebut merasa tidak mengetahui undangan pembagian beras yang dimaksud.
“saya pernah datangi kantor POS, dan kata orang POS setelah melihat data, nama saya tercantum sebagai penerima bantuan dan belum diambil, makanya saya diarahkan untuk menghubungi Desa, tapi setelah saya tanya ke Kair Kesra, suruh tanya ke Kadus, dan Saya tanya Ke Kadus suruh ke RT, ketika saya ke RT, RT nggak tahu,”jelasnya.
Ia juga sempat berapa jumlah beras yang belum terambil oleh warga, dan sesuai dengan data yang ada pada sistem yang ditunjukkan oleh pihak POS, puluh dan bahka ratusan penerima sesuai data yang belum diambil bantuannya.
“kemarin aja ada sekitar 57 an, dan yang terakhir sekitar ada seratus lebih bantuan yang belum diterima, karena kata orang POS kalau yang sudah diambil tulisannya terbayar,”ungkapnya.
Ia juga sebutkan, saat dirinya berada di Kantor Pos dengan beberapa orang lainnya, Ia mengaku sempat mendengar adanya kejadian ini diduga diakibatkan karena adanya Pemilihan Kuwu serentak di Kabupaten Cirebon khususnya di Desa Kedung Dalem yang tak lama lagi akan dilaksanakan, sehingga ketika dirinya tak dapat diduga imbas akibat adanya Pemilihan Kuwu yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
“waktu dikantor Pos, ada orang yang ngomong, ini karena mau Pilwu, jadi seperti ini,”katanya.(Sur)