Indramayu, PN
Anggota DPRD dan Sekretariat Dewan (Setwan) Kabupaten Indramayu kembali mengikuti rapid test. Rapid test dilakukan disalahsatu ruangan DPRD setempat, Senin (03/08).
Ketua DPRD Indramayu, H. Syaefudin mengataka rapid tes kali kedua ini sebagai bentuk keseriusan Pemkab dan DPRD sebelum menganjurkan masyarakat luas untuk melakukan tes serupa. “Kami meminta masyarakat agar jangan main-main dengan corona virus disease 2019 (COVID-19),” pesan dia usai rapid test.
Menurutnya, rapid tes sebagai salah satu jaminan bagi pihaknya agar aman dari paparan COVID-19 yang jumlahnya kian meningkat. Saat rapid test yang pertama sambungnya, Alhamdulillah hasilnya non reaktif. “Untuk hasil saat ini belum diketahui. Lebih jelasnya silahkan tanyakan pada petugas rapid test,” kata Ketua DPD Partai Golkar terpilih ini.
Dikatakan pada masa adaptasi kebiasan baru (AKB) ini masyarakat harus tetap menerapkan protocol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer dan jaga jarak. “Masyarakat harus waspada karena kasus COVID-19 terus meningkat. Biasakan menerapkan protocol kesehatan seperti memakai masker saat keluar rumah,” pinta Syaefudin.
Hal serupa dikatakan Wakil Ketua DPRD Indramayu, Muhamad Sholihin. Menurutnya, rapid test merupakan bentuk keseriusan Pemkab dan DPRD, karena selaku penyelenggara negara sebelum menganjurkan masyarakat untuk mengikuti tes serupa pihaknya sudah mengikutinya. Bahkan ini merupakan tes yang kedua.
Rapid tes sambungnya, sebagai bentuk antispasi dan sikap keteladanan Pemkab dan DPRD Indramayu dan meminta kepada masyarakat jangan main-main dengan COVID-19. “Kita antisipasi dan waspada terhadap sebaran COVID-19. Intinya, rapid test sebuah bentuk antisipasi dan ikhtiar secara maksimal agar terhindar dari COVID-19,” kata Balon Bupati Indramayu dari PKB ini.
Sholihin menambahkan tes swab juga perlu, apalagi Pemkab Indramayu sudah memiliki alat sendiri yakni mobil Rapid Deployment Lab 2 bantuan dari BNPB. “Kami berharap agar masyarakat Indramayu mengikuti protocol kesehatan sesuai anjuran pemerintah sehingga masyarakat terbebas dari paparan COVID-19,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Laboratorium Dinkes Kabupaten Indramayu, dr. Taufik Hadiyat menilai, rapid test merupakan skrining awal pemeriksaan kesehatan masyarakat. Adapun untuk hasilnya kata dia tidak langsung dilaporkan ke Setwan namun di rekap terlebih dahulu baru kemudian dilaporkan ke pimpinan atau Kepala Dinkes untuk selanjutnya disampaikan ke Setwan.
Tes rapid ini, tidak saja dilakukan di lingkup DPRD tetapi juga dilakukan ditempat lain. “Hasil tes rapid yang pertama non reaktif semua,” kata dia disela-sela rapid test. (01/san)
: