Indramayu,PN
Cuaca buruk dalam beberapa pekan teakhir yang melanda kawasan laut utara pulau Jawa, menyebabkan badai dan gelombang besar hingga ketinggian 2 meter. Kondisi ini menyebabkan banyak nelayan di wilayah pintura Indramayu untuk sementara urng melaut, demi menjaga keselamatan mereka. Pihak Kantor Syabandar Indramayu telah mengelurkan surat peringatan akan bahaya badai laut, yang bisa saja terjadi setiap saat, akibat cuaca ekstrim pada puncak musim hujan tahun ini.
Akibat badai berupa angin kencang disertai hujan deras bepotensi menimbulkan gelombang tingggi, hal ini sangat membahayakan kapal nelayang yang tengah mencari ikan. Kapal nelayan yang berukuran sedang dan kecil menjadi sangat rawan tebalik dan tenggelam.”Sudah dua pekan ini, di laut sering terjadi gelombang tinggi, sehingga banyak nelayan yang kawatir dan mengurungkan untuk melaut,” tutur Wangsa,46 salah seorang nelayan di wilayah muara Karangsong Indrmayu.
Kondisi yang sama juga dirasakan para nelayan di wilayah Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat ratusan kapal nelayan tampak mendarat disekitar muara terutama jenis kapal kecil dibawah 20 GT .” Sementara tidak bisa melaut karena cuaca buruk, nelayan di dadap memanfaatkan waktu senggang untuk melakukan perbaikan kapal dan jaring,” tutur Rahmadi,32 nelayan setempat
Berbeda halnya dengan nelayan di wilayah Eretan Kec.Kandanghaur, tidak melaut selain dimanfaatkan untuk perbaikan alat tangkap, sebagian nelayan dibantu dengan anak istrinya memilih untuk bekerja di sebuah perusahaan pengasinan ikan.”Kebetulan ada perusahaan pengasinan ikan, kami nelayan disini biasanya ikut kerja di pabrik pengasinan ikan. meski tegolong skala sedang, namun setidaknya bisa mencari penghasilan sebagai pekerja,” tutur Ny. Sanirih, istri nelayan di wilayah Desa Eretan Kulon.
Banyaknya kapal nelayan yang menjangkarkan kapal mereka menyebabkan produksi ikan tangkap di TPI Karangsong, TPI Dadap serta TPI Eretan pun mengalami penurunan yang cukup lumayan besar. Hal ini telihat dengan jumlah ikan yang dilelang di pelelangan setempat yang mengalami penurunan sejak awal Januari 2021 lalu.”Ya berpengaruh pada jumlah hasil yangkapan ikan di pelelangan ikan, karena banyak nelayan yang tidak melaut sehingga jumlah lelangan menurun hingga 30 persen dari kondisi normal,” jelas Rumdani, salah seorang pengurus TPI.
Ketersediaan ikan di pelelangan di sejumlah TPI di Indramayu sebagian besar di pasok oleh sejumlah kapal besar diatas 30 gross ton (GT), untuk jenis kapal besar tesebut kondisi cuaca yang kurang bersahabat tersebut, dianggap belum berpengaruh pada hasil tangkapan mereka.” Kapal besar masih dianggap aman, sehingga tidak mempengaruhi keberanian mereka untuk tetap tebar jaring meski kondisi cuaca kurang bersahabat,” pungkasnya.*(ichsan).
Nelayan Urung Melaut
Cucaca buruk yang menyebabkan badai laut dengan gelombang tinggi menyebabkan sebagian nelayan di pantura Indramayu, urung melaut. Mereka memiluh menjangkarkan perahu mereka hingga kondisi laut bersahabat.**(ichsan/Pelita News)