Kab. Cirebon, PN
Hari ini warga asal Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon yang diduga merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia saat masih dalam perawatan petugas medis RSUD Waled, Jumat (17/4). Hal tersebut nampak dari prosesi pemakaman warga berinisial IS (45) tersebut terlihat menggunakakan protokoler dari pihak RSUD Waled, dimana para petugas yang membawa jenazah hingga memakamkannya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Diketahui, IS Tiba ke RSUD Waled terhitung sejak Sabtu (11/4) Pukul 12.16 Wib dan meninggal dunia pada Jum’at (17/4) pukul 08.30 Wib.
Berdasarkan sumber informasi yang diperoleh PN, sebelum masuk ke RSUD Waled pada Sabtu (11/4)pukul 12.16 WIB, Almarhumah konon memiliki riwayat perjalanan atau pulang dari Tangerang. Adapun saat datang untuk menjalani perawatan di RSUD Waled, yang bersangkutan mengeluhkan sakit sesak nafas, batuk dan pilek dan hari ini Jum’at (17/4) pukul 08.30 WIB menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Waled. ”Almarhumah sepulang dari Tangerang mengeluhkan sakit sesak nafas, batuk dan pilek sehingga dilakukan perawatan medis di RSUD Waled sejak Sabtu lalu. Dan hari ini Jum’at Almarhumah menghembuskan nafas terakhir masih dalam perawatan medis di RSUD Waled,”ujar sumber informasi yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Waled, dr. Hj. Dwi Sudarni MARS mengakui adanya pasien yang meninggal dunia tersebut. Dikatakannya, Almarhumah merupakan PDP yang sedang dalam perawatan petugas medis di RSUD Waled, namun demikian apakah yang bersangkutan terkait positif corona atau negatif pihaknya mengaku masih menunggu hasil dari laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Adapun terkait prosesi pemakaman kepada Almarhumah IS yang menggunakan protokoler RSUD Waled berikut APD lengkap, dirinya mengatakan hal tersebut sebagai bentuk antisipasi dan memang sudah merupakan protokoler yang harus dijalankan. ”Kita belum bisa memastikan yang bersangkutan apakah negatif atau positif corona, karena hasil dari Labkesda Provinsi Jawa Barat pun belum keluar. Sampai hari ini kami sendiri masih menunggu hasil Labkesda tersebut,” jelasnya. (ries)