Indramayu PN
Program pendidikan melalui media online (daring) kini menjadi sebuah kebutuhan ditengah ;pandemi Covid 19. Persoalannya kemudiaan, apakah semua sekolah mampu menggelar program pendidikan daring.
Semua ini berpulang dengan ketersediaan gadget yang menjadi penting, dalam menggelar kegiatan tersebut.
SMKN I Indramayu, membaut terobosan dengan menyediakan sedikitnya 554 unit smartphone , sebagai media pembelajaran kepada siswa yang masuk katagori kurang mampu. :Proyek bantuan BOS Kinerja tahun 2019 sebesar Rp. 1,2 miliar, kini mampu menjadi solusi bagi penyediaan gadget sebagai media pendidikan online
Kepala SMKN I Indramayu H.Yayat Hidayat S.Pd M.MPd kepada Pelita News menjelaskan bila program yang semula diadakan dalam proses pembelajaran disekolah, ditengah tidak adanya proses tatap muka gadget ini difungsikan untuk pembelajaran melalui metode on line.”pasilitas smartpone tersebut sebagai pinjaman kepada siswa untuk kegiatan pembelajaran on line selama pandemi covid 19, sehingga proses belajar siswa tidak terganggu, terutama bagi siswa yang masuk katagori tidak mampu,” tuturnya.
Ditambahkan Yayat, dalam menentukan siswa mana saja yang mendapatkan pinjaman smartpone (tablet) pihak sekolah menyerahkan kepada wali kelas masing-masing untuk melakukan seleksi.” Kerena jumlahnya terbatas, maka sekolah menyerahkan kepada wali kelas, katagori siswa tidak mampu mana saja yang berhak menerima bantuan tersebut,” tambah dia.
Proses pendistribusian bantuan tersebut sudah dilaksanakan sejak bulan Juli 2020 lalu, sehingga saat ini sudah berjalan 3 bulan. Pihak sekolah akan terus melakukan monitoring terhadap kondisi siswa yang memang dianggap mengalami kesulitan akibat tidak dimilikinya gadget dalam proses belajar,” Pendistribusiannya kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dilapangan, yang jelas semua siswa kurang mampu bisa mendapatkan bantuan mulai dari kelas X s.d XII sehingga mereka mampu mengikuti pendidikan daring selama pandemi.”Beberapa sudah kita distribusikan, nanti kita lihat siapa lagi yang membutuhkan pinaman gadget hingga semua terdistribusiakan,” ungkapnya.
Sementara Chelia Aprieluqiana S.Pd salah seorang tenaga pengajar di SMKN I Indramayu mengungkapkan bila kehadiran Smartpone bagi siswa kurang mampu ini, begitu sangat membantu proses belajar mengajar pola daring karena diperoleh berbagai kemudahan.” Siswa maupun orang tua tidak dipusingkan lagi dengan harus membeli smart;pone karena sudah disediakan pihak sekolah, begitu pula dengan kuota internet yang juga diberikan secara gratis kepada siswa penerima bantuan,” jelasnya.
Program pembelajaran daring di SMKN I Indramayu dianggap bisa berajalan dengan lancar hal ini dibutikan dengan tingginya persentase kesuksesan program daring yang mencapai. Dari 1600 siswa kelas X s.d XII hanya tersisa 25 siswa yang dianggap belum mampu mengikuti program daring ini, namun pihak sekolah optimis akan mampu melaksanakan program ini hingga tuntas.**(04/san).