Indramayu, PN
Pertamina berkomitmen memberikan kompensasi terhadap masyarakat terdampak terbakar dan meledaknya 4 Tanki T-301 E, F, G dan H milik Pertamina RU VI Balongan pada Senin 29 Maret 2021 dini hari. Kompensasi itu baik berupa fisik perbaikan rumah, perawatan healing dan tempat usaha.
Demikian dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif usai meninjau lokasi tanki terbakar di komplek Perkantoran Gedung Putih Pertamina RU VI, Sabtu (3/4).
Turut mendampingi, Direktur utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Anggota DPR RI, Ono Surono, Kardaya Warnika, Bupati Indramayu Nina Agustina, Dirjen Migas, Tutuka Ariadji, Direktur Logistik infrastruktur PT Pertamina, Mulyono, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Joko Priyono, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mas’ud Khamid, GM RU VI, Hendri Agustian dan Tenaga ahli Menteri, Nanang Untung.
Arifin tidak menampik dampak meledaknya tanki dimaksud menyebabkan adanya korban yang saat ini sedang dalam tahap perawatan dan 6 orang diantaranya karena mengalami luka bakar cukup serius di rawat di RSPP Jakarta dan kondisinya diharapkan membaik dan bisa segera keluar dari unit perawatan khusus.
Dikatakan, api yang kembali menyala disalahsatu kilang sudah didapat dikendalikan/dinginkan dan sekarang dalam tahap proses penyelesaian. “Masih dilakukan tindakan pemadaman yang ovensif juga pendinginan terhadap minyak-minyak yang masih ada di dasar tanki sehingga temperaturnya bisa diturunkan,” kata dia.
Ia mengatakan penyebab meledaknya tanki masih dalam proses investigasi oleh internal dan eksternal termasuk ingin mendapatkan kajian dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang menangani kecelakaan kerja yang disebabkan accident.
Dari kejadian ini, sambungnya, kedepannya Pertamina melakukan evaluasi untuk mengindentifikasi apa saja yang diperlukan untuk pengamanan kilang. “Pelajaran-pelajaran yang diambil dari beberapa kejadian yang terjadi di kilang-kilang sebelumnya dan Senin lalu di Pertamina RU VI Balongan kami minta untuk dilakukan evaluasi dan segera melakukan langkah-langkah pemasangan isntalasi-instalasi unit pengaman sesuai standar internasional dan juga mengacu kepada teknologi-teknologi baru yang saat ini dipakai pada industri sejenis,” ujarnya.
Arifin Tasrif juga meminta Pertamina agar memasang system komunikasi dengan masyarakat setempat. Sistem komunikasi itu antara lain apabila ada indikasi yang diperkirakan cukup membahayakan agar segera bisa dilakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat bisa melakukan persiapan yang lebih dini untuk bisa menjaga keselamatan masing-masing. (saprorudin)