Indramayu, PN
Pemerintah Kabupaten Indramayu menggelar rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana dengan instansi dan stakeholder terkait di ruang rapat Sekretaris Daerah (Setda) Indramayu, Rabu (08/01). Melalui rakor tersebut menandakan jika pemkab setempat siap dan siaga dalam menanggulangi potensi bencana alam yang sewaktu-waktu datang.
Plt Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat saat memimpin rakor berharap agar potensi bencana alam tidak lagi menejang Indramayu seperti bencana banjir yang belum lama ini menerjang Desa Cikawung Kecamatan Terisi dan mengakibatkan ruas jalan 136 kilometer Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tergenang air banjir.
“Akibat meluapnya Kali Cilalanang menyebabkan Desa Cikawung dan Jalan Tol Cipali tergenang banjir. Dengan kondisi ini, dapat menjadi evaluasi agar potensi bencana alam di Indramayu tidak terjadi dengan memperhatikan tugas dan tupoksi masing-masing dalam menanggulangi bencana,” katanya.
Menurutnya, wilayah Indramayu masuk dalam kelas rawan bencana dengan meliputi 4 potensi bencana alam seperti, banjir, banjir bandang, gelombang ekstrim dan abrasi serta akibat cuaca ekstrim.
Ia meminta agar kesiapsiagaan semua pihak untuk menanggulangi bencana dilakukan secara koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait. Sehingga penyabab bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis di masyarakat.
“Saya ingin bencana alam jangan sampai terjadi di Indramayu. Untuk itu tanggul-tanggul sungai yang rawan jebol dapat diatasi secara dini. Tetapi manakala bencana banjir itu terjadi, bantuan logistik dan kesehatan serta personil dari instansi terkait dapat disiapkan dari sekarang,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Kertajati Jawa Barat Devi Ardiansyah menuturkan, Kabupaten Indramayu dalam rentang bulan Januari hingga Maret akan menghadapi kondisi hujan dengan intensitas menengah dan tinggi.
“Untuk kondisi cuaca di Indramayu mulai bulan Januari hujan dengan kategori menengah dan tinggi, kemudian bulan Februari kondisi hujan tinggi sampai bulan Maret,” tururnya.
Devi meminta dengan kondisi itu dapat menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk bersikap waspada akan timbulnya dampak bencana alam, termasuk banjir yang sangat rentan menerjang wilayah Indramayu.
“Sikap kita sekarang adalah mewaspadai akan timbulnya bencana alam termasuk datangnya banjir di wilayah Kabupaten Indramayu,” terangnya.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Jawa Barat Iip Rodipin mengungkapkan, sepanjang normaliasi sungai di Indramayu saat ini pihaknya fokus pengerjaan di sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon Kecamatan Indramayu hingga Blok Brondong Desa Pasekan Kecamatan Pasekan.
“Untuk pekerjaan normaliasi sungai yang kita lakukan saat ini fokus pada Sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon hingga Brondong Desa Pasekan. Sementara untuk normalisasi tanggul-tanggul sungai Cimanuk rawan jebol masih dalam wacana dan dalam waktu dekat ini akan dikerjakan,” ungkapnya. (san)