Kabupaten Cirebon, Pelita News
Rusaknya jalan penghubung antar Kecamatan di wilayah Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon dinilai banyak yang rusak, salah satunya jalan Kebonturi-Bangodua yang merupakan akses warga baik warga yang berasal dari kecamatan Klangenan maupun dari Desa Sende,dan Desa Bulak Kecamatan Arjawinangun yang melintas dijalan tersebut dikesehariannya.
terlihat jelas banyak badan jalan yang sudah berlubang dengan kondisi lubang yang sudah sangat besar dan tersebar dibadan jalan tersebut, sehingga untuk warga yang menggunakan kendaraan roda maupun roda empat harus ekstra berhati-hati untuk menghindari dari badan jalan yang berlubang, bahkan tak jarang pengendara roda dua maupun roda empat yang berebut jalan yang sekiranya masih mulus dan tidak mengakibatkan guncangan. Hal itu disampaikan Didi Darmadi Wakil Ketua Umum LSM Geram yang juga merupakan putra daerah Desa Sende kepada Harian Pelita News minggu (26/02).
“banyak badan jalan yang berlubang disepanjang jalan Kebonturi-Bangodua, bahkan banyak juga pengendara berebut jalur, demi mendapatkan jalan yang lebih baik,”ungkapnya.
Menurutnya, Jalan Kebonturi-Bangodua juga sempat diperbaiki oleh pemerintah daerah ditahun 2022, dengan panjang perbaikan jalan tersebut sekitar 300 meter, akan tetapi walaupun jalan tersebut telah mendapatkan perbaikan, masih banyak badan jalan Kebonturi-Bangodua yang kondisinya memprihatinkan saat itu, dan tidak mendapatkan perbaikan.
“tahun 2022 sekitar 300 meter jalan ini diperbaiki, pas perbatasan Desa Sende sampai ke timurnya, tapi saat itu juga banyak kondisi badan jalan yang rusak dan belum di perbaiki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon melalui Dinas terkait,”ucapnya.
Disebutkan Didi sapaan akrabnya, walaupun dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sende telah berusaha dengan gotong royong dan swadaya untuk menutup badan jalan jalan tersebut yang berlubang dengan material seadanya dengan harapan jalan tersebut bisa sedikit nyaman untuk dilewati pengendara, namun kondisi perbaikan yang sudah dilakukan menurut Didi tidak bertahan lama dan kembali rusak.
“karena jalan tersebut bukan kewenangan Desa, sehingga Pemdes Sende berusaha mengurug jalan tersebut dengan material seadanya dengan swadaya, tapi lihat tetap saja kembali rusak,”paparnya.
Dilanjutkannya, jalan tersebut juga tidak hanya satu kali dilakukan pengurugan oleh Pemdes Sende, bahkan lebih, namun tetap saja kembali rusak, diperparah lagi dengan adanya kondisi jalan yang diungkapkan Didi baru diperbaiki dan kondisinya sudah rusak parah, sehingga Dia meminta kepada Pemerintah untuk lebih serius dalam memperbaiki jalan rusak.
“ini saya hitung kayanya sudah dua kali jalan ini diurug oleh Pemdes Sende, terlebih jalan yang baru diperbaiki dan belum lama sudah rusak parah lagi, harusnya Pemerintah serius kalau melakukan pembangunan, jangan sampai seperti ini,”ujarnya.
Didi Darmadi meminta kepada semua pihak dalam hal ini Pemerintah dan Dinas terkait, untuk secepatnya memprioritaskan jalan Kebonturi-Bangodua diperbaiki dengan maksimal, sehingga tidak ada kata Jalan rusak dan jalan yang baru diperbaiki rusak kembali.
“Saya minta Pemerintah dan Dinas prioritaskan jalan ini, karena jalan ini salah satu akses warga, baik menuju ke pusat pendidikan, Kesehatan, perekonomian, maupun ke pemerintahan, dan untuk kedepannya semoga tidak ada kata lagi untuk jalan rusak, atau jalan baru diperbaiki rusak kembali,”pintanya.(Sur)